Jumat, 05 Sep 2025
Suara Kobeng | Aspirasi, Berani dan Aksi
Ini Dia Penyebab Cuaca Dingin di Indonesia Selama Juli 2025, Menurut BMKG
Penulis: Hamdan
Peristiwa - 21 Jul 2025 - Views: 43
image empty

Surakarta — Masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, terutama di wilayah dataran tinggi dan pegunungan, tengah merasakan penurunan suhu udara yang cukup signifikan sejak awal Juli 2025. Cuaca dingin yang terasa lebih menusuk dari biasanya ini menimbulkan banyak pertanyaan dari warga, terutama di media sosial. Menanggapi fenomena ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasan.

Menurut Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andi Suharyanto, penurunan suhu di bulan Juli ini merupakan fenomena tahunan yang biasa terjadi pada musim kemarau, terutama saat puncak musim kemarau yang umumnya berlangsung antara Juli hingga Agustus.

“Penurunan suhu ini disebabkan oleh pergerakan angin timuran yang membawa massa udara kering dan dingin dari Benua Australia menuju wilayah Indonesia,” ujar Andi dalam keterangan resminya, Senin (21/7).

Fenomena ini disebut sebagai Monsun Australia, di mana tekanan udara tinggi di wilayah Australia bagian selatan mendorong udara dingin ke arah utara, termasuk ke Indonesia bagian selatan seperti Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga sebagian Kalimantan dan Sulawesi.

Suhu Bisa Turun Hingga di Bawah 15 Derajat

BMKG mencatat suhu udara di beberapa kota pegunungan seperti Malang, Dieng, dan Bandung sempat menyentuh angka 12 hingga 14 derajat Celsius pada malam dan dini hari. Sementara di dataran rendah, seperti Jakarta dan Surabaya, suhu juga terasa lebih sejuk dari biasanya, berkisar antara 20–23 derajat Celsius pada pagi hari.

“Selain faktor musim kemarau dan angin timuran, cuaca cerah di malam hari juga mempercepat pelepasan panas ke atmosfer, sehingga suhu turun drastis saat dini hari,” tambah Andi.

Tak Perlu Panik, tapi Tetap Waspada

BMKG menegaskan bahwa fenomena ini merupakan bagian dari siklus cuaca tahunan dan bukan pertanda bencana atau anomali ekstrem. Namun, masyarakat tetap diminta untuk menjaga kondisi tubuh, terutama anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit pernapasan agar tidak terlalu lama terpapar suhu dingin di malam atau pagi hari.

BMKG juga mengimbau warga untuk terus memantau informasi cuaca resmi melalui kanal-kanal BMKG, dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

Prediksi: Dingin Masih Berlanjut hingga Agustus

Diperkirakan, cuaca dingin akan terus berlanjut hingga pertengahan Agustus, sebelum suhu mulai kembali normal seiring beralihnya musim menuju peralihan ke musim hujan sekitar Oktober.

Dengan adanya penjelasan dari BMKG ini, masyarakat diharapkan bisa lebih tenang namun tetap waspada dalam menjaga kesehatan, serta memahami bahwa suhu dingin yang terjadi merupakan bagian dari dinamika iklim tropis Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh pola angin global.

Tags
Tidak tersedia.